Cara Membuat Efek Bubble Pada Cursor Di Blog

Jumat, 09 November 2012

MAKALAH PLH



BAB I PENDAHULUAN

            Latar Belakang
Hutan merupakan aset pemerintah yang sangat penting maka sudah seharusnya pemerintah ikut serta menjaga akan  kelestarian hutan beserta semua yang ada di dalamnya. Pelestarian hutan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup flora dan fauna, selain itu juga sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah di sekitarnya. Hingga sekarang masih masyarakat yang belum mengetahui dan mengerti akan kepentingan hutan sehingga mereka hanya dapat memanfaatkah hasil hutan tetapi tidak mampu menjaga kelestariannya.

Maka dari itu terdapat suatu hutan yang di dalamnya terdapat berbagai floran dan fauna yang dilindungi. Hutan ini disebut hutan lindung. Hutan lindung merupakan hutan yang dikelola oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti halnya yang telah kita ketahui yakni hutan lindung di kawasan cagar alam Pangandaran.

Di kawasan itu masih terdapat berbagai jenis flora dan fauna. Keanekaragaman ini akan berpengeruh terhadap keadaan di sekitarnya termasuk keadaan tanah yang ditempatinya. Hal ini akan terus berlangsung sehingga menimbulkan hubungan yang tak dapat dipisahkan.

Di Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan, secara geologi merupakan pertemuan dua lempeng kulit bumi, yaitu lempeng (paparan) Sunda atau lempeng Eurasia dan lempeng paparan sahul atau lempeng pasifik. Pada zaman glasial, kedua lempengan ini merupakan suatu daratan yang bersatu dengan Asia dan Australia. Keterkaitan dengan sejarah geologi masa lalu menghasilkan keanekaragaman kehidupan berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia yang secara biogeografis sangat kompleks dan khas. Terjadinya keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia pun disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, iklim, keadaan tanah, relief permukaan bumi, dan biotik.







BAB II PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK FLORA DI INDONESIA DAN PENYEBARANNYA
1. Karakteristik Flora di Indonesia

Karakteristik flora di Indonesia Bagian Timur dan Flora di Indonesia Bagian Barat  memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan karakteristik flora di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur :
# Flora di Indonesia bagian Barat :
  • banyak terdapat jenis meranti-merantian
  • terdapat berbagai jenis rotan
  • tidak memiliki hutan kayu putih
  • memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) yang sedikit
  • memiliki jenis tumbuhan sagu yang sedikit
  • memiliki berbagai jenis nangka
 # Flora di Indonesia bagian Timur :
*       memiliki jenis meranti-merantian yang sedikit
*       tidak memiliki rotan
*       terdapat hutan kayu putih
*       memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa (khususnya di Papua)
*       memiliki banyak tumbuhan sagu
*       tidak terdapat jenis nangka.
 2. Penyebaran Flora di Indonesia
Peta Persebaran Fauna Indonesia berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber ;
Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan
Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan.
http://img.carapedia.com/images/article/penyebaran%20flora.gif
Berdasakan pendekatan biogeografi, kekayaan hayati Indonesia dibagi atas
3 kelompok, yaitu Indo Malayan yang sering kita sebut paparan sunda (flora Asiatis) , Indo Australian yang di sebut juga Paparan
Sahul dan daerah peralihannya yang ditandai dengan garis Wallace dan garis Lydekker. Kelompok Indo Malayan meliputi tanaman yang ada di Indonesia Barat, yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Dan kelompok Indo Australia meliputi tanaman yang ada di kawasan Indonesia Timur, Pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan daerah peralihanya meliputi yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Bali.
a.       Flora Indo Malayan (flora Asiatis)
·         Flora Khas Sumatra yaitu Pohon Kamper yang tersebar di daerah Nanggroe Aceh Darusalam dan Sumatra bagian utara. Kemudian ada Bunga Raflesia yang tersebar di daerah Sumatra Selatan dan Bengkulu. Di daerah Sumatra pun memiliki hutan diantaranya hutan bakau, hutan gambut, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropis.
·         Flora Khas Jawa yaitu Pohon Jati yang tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.Lalu ada Kapuk Randu yang tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur. Kemudian Teh, yang tersebar di daerah Jawa Barat seperti Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Majalengka dll.
·         Flora Khas Kalimantan yaitu tenggaring yang tersebar di seluruh bagian pulau Kalimantan. Kemudian Pohon Kayu Ulin yang tersebar di seluruh hutan Kalimantan. Dan ada pohon Kasturi yang tersebar di Kalimantan Selatan dan di beberapa daerah lainnya.
b.      Flora Indo Australian (Flora Australis)
·         Flora Khas Papua diantaranya yaitu berbagai jenis kayu seperti kayu besi, cemara, kenari hitam, merbau darat dan merbau pantai. Selain itu Papua memiliki jenis Pometia Pinnata (matoa) yang memiliki variabilitas genetika yang tinggi, pohon sagu, pohon nipah dan memiliki hutn mangrove di daerah pantai Papua.

c.       Flora Peralihan
·         Flora Khas Peralihan diantaranya seperti kayu hitam, kayu rima, kayu cendana, dan anggrek. Untuk Flora di Sulawesi memiliki kemiripan dengan flora daerah kering di Filipina. Dan flora yang berada di pantai dan dataran rendah lebih mirip dengan flora di Papua.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
    • Iklim
    • Jenis tanah
    • Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
    • Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.
Berikut ini adalah zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia  :
    • Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
    • Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
    • Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
    • Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
    • Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
    • Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
    • Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
    • Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
    • Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.


















http://female.store.co.id/images/Image/images/penyebaran%20fauna.jpg

B. PENYEBARAN FAUNA DI INDONESIA



Berdasarkan tinjauan zoologi, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian barat, tengah, dan timur. Wallace membagi fauna di Indonesia menjadi 3 type, yaitu
:

1. Fauna tipe Asiatis
/Oriental (Asiatic)

Funa tipe asiatis ini meliputi fauna yang berada wilayah Sumatera, kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau di sekitarnya. Di wilayah ini terdapat banyak jenis fauna yang menyusui dan berukuran besar. Terdapat banyak jenis kera dan ikan air tawar serta tidak banyak memiliki jenis burung berwarna.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain :
·         Orangutan dan monyet proboscis yang terdapat di Kalimantan,
·         Badak bercula satu yang terdapat di Jawa dan Sumatra,
·         Harimau yang terdapat di Sumatra, Jawa dan Madura,
·         Rusa yang terdapat di daerah Jawa dan Kalimantan,
·         Gajah yang terdapat di hutan Sumatra,
·         Beruang yang terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
·         Banteng yang terdapat di darah Jawa, Sumatra, Kalimantan,
·         Tapir yang terdapat di daerah Sumatra dan Kalimantan,
·         Dan lain-lain.


2. Fauna tipe Peralihan
/Endemik (Austral Asiatic)

Meliputi fauna yang berada di wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian Tengah. Di wilayah ini banyak terdapat hewan endemis.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain:
·         Babi rusa terdapat di Sulawesi dan Maluku Barat,
·         Kuskus dan Anoa yang terdapat di Sulawesi,
·         Komodo terdapat di Pulau Komodo,
·         Burung Maleo terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe,
·        Dan lain-lain.

3. Fauna tipe Australis
/Australian (Australic)

Meliputi fauna yang terdapat di kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak ditemukan binatang menyusui yang berukuran kecil dan binatang berkantung.
Jenis Fauna yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain:
·        Kanguru pohon yang terdapat di Papua,
·        Burung Cendrawasih yang terdapat di Papua dan Kepulauan Aru,
·        Kakatua yang terdapat di Papua,
·        Kasuari yang terdapat di Papua, Kepulauan Aru dan Pulau Seram,
·         Walabi terdapat di Maluku Timur dan Papua,
·        Dan lain-lain.










BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

       Indonesia memiliki banyak keanekaragaman makhluk hidup diantaranya dilihat dari flora dan fauna. Persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 yakni Indonesia bagian Barat, Tengah (peralihan) dan Timur yang di batasi dengan garis Weber dan Wallace. Di  setiap daerah atau bagian tersebut banyak keanekaragaman flora dan fauna yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Dengan semakin berkembangnya zaman dan ekonomi semakin tinggi dengan segala kebutuhan yang harus dipenuhi, manusia akan melakukan apapun untuk dapat mencukupi dan memuaskan kebutuhannya misalnya dengan cara pemburuan liar harimau untuk diambil bulunya yang dapat di jadikan bahan pemuas kebutuhan dan menghasilkan materi, atau penebangan hutan secara liar tanpa ada kelegalitasan yang dapat membuat makhluk hidup itu sendiri semakin langka dan hilang.
       Oleh karenanya jangan sampai segala bentuk keanekaaragaman tersebut punah akibat ulah manusia itu sendiri. Maka dari itu kita sebagai makhluk hidup yang sempurna yang memiliki akal dan hati nurani harus sadar dan mau menjaga serta melestarikan keanekaragaman tersebut agar tidak punah.

B.Saran

Berharap pemerintah tetap memperhatikan dan peduli serta ikut menjaga dan melestarikan akan keanekaragaman fauna dan flora yang ada di Indonesia.