Latar Belakang
Hutan merupakan aset pemerintah yang
sangat penting maka sudah seharusnya pemerintah ikut serta
menjaga akan kelestarian hutan beserta semua yang ada di
dalamnya. Pelestarian hutan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
flora dan fauna, selain itu juga sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanah di
sekitarnya. Hingga sekarang masih masyarakat yang belum mengetahui dan mengerti
akan kepentingan hutan sehingga mereka hanya dapat memanfaatkah hasil hutan
tetapi tidak mampu menjaga kelestariannya.
Maka dari itu terdapat suatu hutan
yang di dalamnya terdapat berbagai floran dan fauna yang dilindungi. Hutan ini
disebut hutan lindung. Hutan lindung merupakan hutan yang dikelola oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, seperti halnya yang
telah kita ketahui yakni hutan lindung di kawasan cagar alam Pangandaran.
Di kawasan itu masih terdapat
berbagai jenis flora dan fauna. Keanekaragaman ini akan berpengeruh terhadap
keadaan di sekitarnya termasuk keadaan tanah yang ditempatinya. Hal ini akan
terus berlangsung sehingga menimbulkan hubungan yang tak dapat dipisahkan.
Di Indonesia
sendiri sebagai negara kepulauan, secara geologi merupakan pertemuan dua
lempeng kulit bumi, yaitu lempeng (paparan) Sunda atau lempeng Eurasia dan
lempeng paparan sahul atau lempeng pasifik. Pada zaman glasial, kedua lempengan
ini merupakan suatu daratan yang bersatu dengan Asia dan Australia. Keterkaitan
dengan sejarah geologi masa lalu menghasilkan keanekaragaman kehidupan berbagai
jenis flora dan fauna di Indonesia yang secara biogeografis sangat kompleks dan
khas. Terjadinya keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia pun disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu, iklim, keadaan tanah, relief permukaan bumi, dan
biotik.
A. KARAKTERISTIK FLORA DI
INDONESIA DAN PENYEBARANNYA
1.
Karakteristik Flora di Indonesia
Karakteristik flora di Indonesia Bagian Timur dan Flora di Indonesia Bagian Barat memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan karakteristik flora di Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur :
# Flora di
Indonesia bagian Barat :
- banyak terdapat jenis meranti-merantian
- terdapat berbagai jenis rotan
- tidak memiliki hutan kayu putih
- memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) yang sedikit
- memiliki jenis tumbuhan sagu yang sedikit
- memiliki berbagai jenis nangka
# Flora di Indonesia bagian Timur :
memiliki jenis meranti-merantian yang sedikit
tidak memiliki rotan
terdapat hutan kayu putih
memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa (khususnya di
Papua)
memiliki banyak tumbuhan sagu
tidak terdapat jenis nangka.
2. Penyebaran Flora di Indonesia
Peta Persebaran Fauna Indonesia berdasarkan Garis
Wallace dan Garis Weber ;
Garis Wallace membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna
Peralihan
Garis Weber membatasi Fauna Australis dengan Fauna
Peralihan.
Berdasakan pendekatan biogeografi, kekayaan hayati Indonesia dibagi atas 3 kelompok, yaitu Indo Malayan yang sering kita sebut paparan sunda (flora Asiatis) , Indo Australian yang di sebut juga Paparan
Sahul dan daerah
peralihannya yang ditandai
dengan garis Wallace dan garis Lydekker. Kelompok Indo Malayan meliputi tanaman
yang ada di Indonesia Barat, yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Dan kelompok
Indo Australia meliputi tanaman yang ada di kawasan Indonesia Timur, Pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sedangkan daerah
peralihanya meliputi yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Bali.
a.
Flora Indo
Malayan (flora Asiatis)
·
Flora Khas
Sumatra yaitu Pohon Kamper yang tersebar di daerah Nanggroe Aceh Darusalam dan
Sumatra bagian utara. Kemudian ada Bunga Raflesia yang tersebar di daerah
Sumatra Selatan dan Bengkulu. Di daerah Sumatra pun memiliki hutan diantaranya
hutan bakau, hutan gambut, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropis.
·
Flora Khas Jawa
yaitu Pohon Jati yang tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur.Lalu ada Kapuk Randu yang tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah ,
Jawa Timur. Kemudian Teh, yang tersebar di daerah Jawa Barat seperti Bogor,
Sukabumi, Cianjur, dan Majalengka dll.
·
Flora Khas Kalimantan
yaitu tenggaring yang tersebar di seluruh bagian pulau Kalimantan. Kemudian
Pohon Kayu Ulin yang tersebar di seluruh hutan Kalimantan. Dan ada pohon
Kasturi yang tersebar di Kalimantan Selatan dan di beberapa daerah lainnya.
b.
Flora Indo
Australian (Flora Australis)
·
Flora Khas
Papua diantaranya yaitu berbagai jenis kayu seperti kayu besi, cemara, kenari
hitam, merbau darat dan merbau pantai. Selain itu Papua memiliki jenis Pometia Pinnata (matoa) yang memiliki variabilitas
genetika yang tinggi, pohon sagu, pohon nipah dan memiliki hutn mangrove di
daerah pantai Papua.
c.
Flora Peralihan
·
Flora Khas
Peralihan diantaranya seperti kayu hitam, kayu rima, kayu cendana, dan anggrek.
Untuk Flora di Sulawesi memiliki kemiripan dengan flora daerah kering di Filipina.
Dan flora yang berada di pantai dan dataran rendah lebih mirip dengan flora di
Papua.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu
tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh
manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai
berikut :
- Iklim
- Jenis tanah
- Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
- Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut,
Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki
pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang
curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi,
misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Berikut ini adalah zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia :
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Berikut ini adalah zonasi (pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia :
- Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi, jagung, tebu, karet.
- Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
- Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
- Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia
yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
- Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
- Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
- Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
- Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terdapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
- Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
B. PENYEBARAN FAUNA DI INDONESIA
Berdasarkan tinjauan zoologi, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian barat, tengah, dan timur. Wallace membagi fauna di Indonesia menjadi 3 type, yaitu:
1. Fauna tipe Asiatis/Oriental (Asiatic)
Funa tipe asiatis ini meliputi fauna yang berada wilayah Sumatera, kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau di sekitarnya. Di wilayah ini terdapat banyak jenis fauna yang menyusui dan berukuran besar. Terdapat banyak jenis kera dan ikan air tawar serta tidak banyak memiliki jenis burung berwarna.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain :
·
Orangutan dan monyet proboscis yang terdapat di Kalimantan,
·
Badak bercula satu yang terdapat di Jawa dan Sumatra,
·
Harimau yang terdapat di Sumatra, Jawa dan Madura,
·
Rusa yang terdapat di daerah Jawa dan Kalimantan,
·
Gajah yang
terdapat di hutan Sumatra,
·
Beruang yang
terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
·
Banteng yang
terdapat di darah Jawa, Sumatra, Kalimantan,
·
Tapir yang
terdapat di daerah Sumatra dan Kalimantan,
·
Dan lain-lain.
2. Fauna tipe Peralihan/Endemik (Austral Asiatic)
Meliputi fauna yang berada di wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian Tengah. Di wilayah ini banyak terdapat hewan endemis.
Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain:
·
Babi rusa
terdapat di Sulawesi dan Maluku Barat,
·
Kuskus dan Anoa yang terdapat di Sulawesi,
·
Komodo terdapat di Pulau Komodo,
·
Burung Maleo
terdapat di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe,
·
Dan lain-lain.
3. Fauna tipe Australis/Australian (Australic)
Meliputi fauna yang terdapat di kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak ditemukan binatang menyusui yang berukuran kecil dan binatang berkantung.
Jenis Fauna yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain:
·
Kanguru pohon yang terdapat di Papua,
·
Burung Cendrawasih yang terdapat di Papua dan Kepulauan Aru,
·
Kakatua yang terdapat di Papua,
·
Kasuari yang terdapat di Papua, Kepulauan Aru dan Pulau Seram,
·
Walabi terdapat di Maluku Timur dan Papua,
·
Dan lain-lain.
A.Kesimpulan
Indonesia
memiliki banyak keanekaragaman makhluk hidup diantaranya dilihat dari flora dan
fauna. Persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 yakni
Indonesia bagian Barat, Tengah (peralihan) dan Timur yang di batasi dengan
garis Weber dan Wallace. Di setiap
daerah atau bagian tersebut banyak keanekaragaman flora dan fauna yang harus
kita jaga dan kita lestarikan. Dengan semakin berkembangnya zaman dan ekonomi
semakin tinggi dengan segala kebutuhan yang harus dipenuhi, manusia akan
melakukan apapun untuk dapat mencukupi dan memuaskan kebutuhannya misalnya
dengan cara pemburuan liar harimau untuk diambil bulunya yang dapat di jadikan
bahan pemuas kebutuhan dan menghasilkan materi, atau penebangan hutan secara
liar tanpa ada kelegalitasan yang dapat membuat makhluk hidup itu sendiri
semakin langka dan hilang.
Oleh
karenanya jangan sampai segala bentuk keanekaaragaman tersebut punah akibat
ulah manusia itu sendiri. Maka dari itu kita sebagai makhluk hidup yang
sempurna yang memiliki akal dan hati nurani harus sadar dan mau menjaga serta
melestarikan keanekaragaman tersebut agar tidak punah.
B.Saran